Perjalanan Pertama di Desa Baling Karang

Ditulis oleh Mina

Mina sedang bercerita bersama anak-anak desa Baling Karang (Foto: Fitri)

Setelah melalui berbagai proses orientasi, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang. Kami dibagi menjadi 2 tim ke 2 tempat tujuan yang berbeda,  yaitu tim Lapeng Pulo Aceh dan tim Baling Karang Aceh Tamiang. Aku mendapat bagian menuju Baling Karang.

Tanggal 2 Oktober 2020, tepatnya Jum’at malam kami diberangkatkan ke penempatan. Berbagai hambatan dalam transportasi dan cuaca, membuat kami tiba di desa Baling Karang tiba setelah 2 hari tiba di kota Aceh Tamiang. Itu pun setelah melewati jalan berlumpur hingga selutut ditambah lagi lubang-lubang dalam di tengah jalan. Hujan gerimis kadang juga lebat mengguyur di luar,  melewati bukit dan tanjakan yang menurutku curam karena lumpur yang licin. Perjalanan yang luar biasa menguji adrenalin. Setiba di desa setelah menyeberangi sungai, kami langsung disambut oleh Bu Datok dengan hangat di dermaga kecil ini.

* * *

Baling Karang,  sebuah Desa di ujung Aceh Tamiang.  Di sini akan aku mulai cerita-ceritaku,  negeri bertuah dengan segala keindahan yang ada.  Di sini juga akan kupelajari banyak hal baru;  menempa diri, tempat pertama untuk berproses menjadi manusia yang lebih baik, dan semoga bermanfaat untuk orang lain.  Aku datang dengan segala kekurangan untuk belajar.

Senin,  5 Oktober 2020 merupakan hari pertamaku menjalani kehidupan di desa penempatan. Ini merupakan hari pertama masa transisiku di desa beradaptasi dengan lingkungan baru,  masyarakat,  dan teman-teman belajarku di sini. Masyarakat di desa ini rata-rata bersuku Gayo, yang sangat sarat akan nilai-nilai kekeluargaan dan memuliakan tamu.  Dalam masa transisiku ini aku menemukan orang-orang baik yang selalu menebarkan senyum dan bertegur sapa dengan ramah, bertemu teman-teman kecil yang sangat antusias menyambut kedatangan kami sebagai teman belajarnya.  Belajar hari pertama pun sangat menyenangkan karena anak-anak sangat antusias.

Kebahagiaan di hari pertama tetap berlanjut hingga hari ini. Teman-teman kecilku sangat senang karena bisa menghiasi pustaka dengan hasil karya bersama,  walaupun masih kecil semangatnya sangat luarbiasa. Pada setiap perjalanan akan selalu Allah persembahkan hal mewah dari sisi yang berbeda walau dengan cara yang sederhana.  Dalam perjalanan kali ini,  salah satu hal yang menginspirasiku untuk terus melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat adalah anak-anak.  Aku melihat dari mereka semangat api-api kecil pembawa perubahan.  Senyum mereka adalah semangatku.  Aku percaya Allah sedang mempersiapkan kebahagian-kebahagian lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *