Seorang anak bernama Khairina, yang masih bersekolah kelas 5 SD, merupakan salah satu contoh dari beberapa anak di Desa Balingkarang, sebuah desa terpecil yang bisa dicapai setelah 12 jam dengan jalur darat dengan kontruksi jalanan yang rusak ketika memasuki desa.
Khairina adalah anak sangat bersemangat. Sehari-sehari ia menjadi anak yang pertama kali sampai ke perpustakaan untuk meminjam buku dan belajar bersama. Khairina sangat suka bercerita, meski bicaranya kadang gagap tapi ekspresinya dalam bercerita membuat pendengar terkesima.
Khairina juga sangat mencintai buku. Khairina yang mencintai buku tidak hanya datang lebih awal ke perpustakaan, saya (guru Pustaka Kampung Impian) juga sering melihatnya berjalan dengan buku ditangannya.
Khairina yang sedang bersiap-siap ke ladang bersama orangtuanya mempersiapkan plastik untuk buku bacaan yang dipinjamnya dari pustaka. Saya bertanya “mau dibawa kemana buku itu?” Khairina menjawab “mau baca nanti di ladang kak, jadi aku siapkan plastik biar tidak basah kalau hujan”.
Saya juga mendengar cerita dari mamanya Khairina bahwa anak ceria itu kadang memaksa dirinya menghabiskan buku bacaan walau sudah mengantuk. Seolah ia menyamakan buku dengan makanan, ia tidak akan bisa tidur jika perutnya lapar. Seperti itulah kantuknya terganggu jika belum melahap semua isi buku bacaan tersebut.
* * *
Khairina adalah salah satu dari sekian anak yang bahagia menghabiskan waktu mengikuti Pustaka Kampung Impian di perpustakaan Baling Karang. Walaupun bentuk perpustakaannya sangat sederhana berbahan kayu, perpustakaan di Baling Karang yang diinisiasi oleh Rumah Relawan Remaja ini menjadi sarana ilmu pengetahuan yang akan anak-anak ingat nanti ketika mereka dewasa.
Perpustakaan ini terlihat sangat unik dengan kesederhanaannya. Bentuk rumah panggung menjadi salah satu kekhasan perpustakaan ini. Di sini, beberapa lukisan anak-anak yang punya harapan untuk menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa dan agamanya bisa kita lihat. Sebuah gambaran besar bahwa anak-anak desa juga mempunya harapan dan cita-cita untuk mereka dan kampung. Perpustakaan di Baling Karang ini mempunyai buku bacaan yang beragam untuk anak-anak. Mereka dibiasakan untuk membaca dan menulis walaupun hidup di daerah yang sulit untuk akses komunikasi dan informasi. Keberadaan perpustakaan ini menunjukkan bahwa setiap orang berhak atas ilmu pengetahuan.
Penulis Nourica (2017)