
Memulai pagi dengan menyiram tanaman memanen sedikit dimasak untuk sarapan. Kemudian setelahnya, berkeliling melihat perkembangan tanaman membersihkan rumput. Ketika sore tiba, kembali menyirami tanaman agar ia tenang melewati malam yang panjang tanpa kekurangan air. Begitu terus dipagi berikutnya. Begitu menyenangkan!
Segelintir mimpi yang masih setia berada dalam pikiran untuk direalisasikan dikemudian hari. Perjalanan hidup pun berjalan, hingga membawa saya bergabung dengan menjadi Relawan di Rumah Relawan Remaja (3R), saya diberikan kesempatan untuk berkunjung dan menetap selama satu bulan di Kebun Impian Lapeng, yang berada di Pulo Aceh, Aceh Besar. Tepat dibulan Oktober 2023 lalu untuk pertama kalinya saya berkunjung, selanjutnya pada bulan Juni, lalu Agustus tahun 2024, lalu kembali lagi pada Desember 2024 ini. Selama kunjungan kesana, saya dan tim menetap masing-masing kunjungan selama sebulan, hanya pada bulan Agustus saja menetap seminggu. Meskipun demikian, kunjungan satu minggu pada bulan Agustus 2024 itulah yang paling berkesan untuk merealisasikan mimpi saya. Kunjungan pertama dan kedua tujuannya adalah untuk belajar bersama anak-anak desa Lapeng, kunjungan ketiga adalah untuk menjadi seorang petani di kebun impian.
Penamaan Kebun Impian memang benar adanya. Visual yang ditawarkan menjadi bonus untuk keindahan dalam memandang. Awal tiba di kebun, langsung disambut oleh gerbang seperti terowongan dimana atapnya adalah tanaman loofah, sebelumnya bahkan ada bunga matahari yang lebih besar dari dua telapak tangan saya digabungkan membentuk seperti kelopak bunga. Uhh.. begitu mempesona.
Tidak berhenti di situ, ketika terowongan sudah berhasil terlewati maka pandangan selanjutnya akan langsung diarahkan pada shelter dengan tujuh anak tangga untuk menuju ke atasnya. Ketika sudah berada diatas shelter, maka siap-siap akan pemandangan menakjubkan berikutnya. Duduk di dekat tangga menghadap ke arah jalan atau terowongan (sebaiknya sediakan kopi dan buku), maka tampilan berikutnya adalah pesona kebun dari atas, dimana kupu-kupu saling bergantian menghisap nektar pada bunga-bunga yang sedang bermekaran. Tidak hanya itu, di seberang jalan juga dapat terlihat bukit dengan kemegahannya. Suara burung dengan kicauannya sungguh mampu menghipnotis memberi ketenangan. Tamparan lembut angin, semakin ingin menetap lama tak ingin beranjak. Ahhh.. andai saja tempat seperti ini ada dimana saja.
Suatu pagi, saya mulai dengan memetik beberapa sayur untuk sarapan pagi, juga memetik beberapa bunga kenikir yang tumbuh dengan subur dikebun area sebelah kanan. Bunga itu untuk saya jadikan teh. Mencari kayu untuk menghidupkan api, asappun mulai berlari liar tanda menu sedang dalam proses menuju matang dan siap disajikan. Saya di kebun berdua bersama kak Uma. Makanan telah tersaji, sarapan dimulai. Setelah sarapan kami, menyirami bibit-bibit yang baru disemai. Kemudian membersihkan lahan yang sudah di penuhi rumput-rumput untuk ditanami dengan benih yang baru.
Siang istirahat, dilanjutkan sorenya dengan melihat tanaman-tanaman sambil mengelilingi kebun. Keesokan paginya ketika kak Uma yang bertugas memasak, saya ke pantai yang berada di belakang kebun, secangkir kopi di tangan kanan dan buku di tangan kiri. Desiran ombak menjadi melodi indah mengiringi helaian buku yang saya baca. Sesekali pandangan melihat kearah laut dimana kota Banda Aceh dan Sabang terlihat saling berhadapan dalam kejauhan.
Setelah cangkir kosong, saatnya kembali ke kebun untuk sarapan. Setelah sarapan kak Uma menyemai bibit Okra, sementara saya memindahakan tanaman pepaya ke area yang lebih luas. Begitu seterusnya, hingga malam tiba dengan kedamaiannya lalu berganti dengan mentari pagi ke senja lalu senja menuju senja berikutnya. Kebun impian dengan tempat tinggal yang sangat sederhana tapi mampu memberikan ketenangan yang begitu damai.
Oh iya, di Kebun Impian ini juga ada cabai yang setiap hari kami panen untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Sesekali ketika hendak kembali ke Banda, kami juga membawa pulang cabai sekarung untuk konsumsi pribadi juga untuk dibagikan ke teman-teman. Jika hasilnya melimpah makan akan dijual ke pasar. Selain cabai, ada juga serai, rimbang, pepaya, dan masih banyak lagi. Serta kabar baiknya adalah semua tanaman di kebun impian adalah tanaman organik, tanpa bahan kimia sama sekali.
Mari hidup sehat dengan bertani dan memakan tanaman organik!
Ditulis oleh Putri Handayani