Anak-anak dari 5 Desa Terpencil di Aceh Memamerkan Berbagai Karya di Museum Tsunami

DSC_0840

“Saya senang kak, karena bisa tampil menari depan banyak orang di Museum Tsunami.”

Kata-kata ini diucapkan Syukriah, salah satu anak dari Desa Lapeng, Pulo Aceh yang sangat bahagia setelah mendapatkan kesempatan menampilkan Tari Ranup Lampuan di Museum Tsunami selama 2 hari. Perasaan Syukriah ini mewakili perasaan anak-anak lainnya dari Desa Lapeng dan Rinon di Pulo Aceh di Kabupaten Aceh Besar; dari Desa Bah dan Serempah di Kabupaten Aceh Tengah serta dari Desa Baling Karang di Kabupaten Aceh Tamiang yang juga tampil dengan berbagai penampilan seni tradisional pada tanggal 25-26 Agustus 2018. Kesempatan berharga ini dikemas dalam bentuk Pameran Karya Pustaka Kampung Impian yang diselenggarakan oleh Rumah Relawan Remaja.

Dalam pameran karya, para pengunjung bisa melihat penampilan seni tari Ranup Lampuang, Likok Pulo, Didong dan Tari Bines. Selain itu, ada pembacaan puisi dari karya anak desa, berbagai hasil prakarya (misalnya dompet dan gantungan kunci), kumpulan tulisan dan miniatur desa yang dipajang diatas meja, hasil-hasil gambar yang ditempel di jaring-jaring, prakarya bahan bekas yang disusun di lemari, lukisan-lukisan anak-anak serta foto-foto kegiatan yang tertata secara menarik

Selama dua hari pameran tersebut, nampak pengunjung menikmati berbagai karya anak-anak desa yang tertuang dalam kesan-kesan mereka di buku tamu. Ada yang menulis “inspiratif,” “karya yang luar biasa,” serta ungkapan-ungkapan puas lainnya. Selain itu, beberapa diantara pengunjung juga tertarik mengetahui desa-desa yang menjadi binaan 3R tersebut. Guru impian serta relawan pameran yang memang stand by sempat menjelaskan dengan antusias saat pengunjung melihat hasil-hasil karya yang diperlihatkan.

Perdana Romi Saputra selaku Ketua Rumah Relawan Remaja dalam sambutannya memaparkan bahwa pameran ini bertujuan mengapresiasi anak-anak dari desa-desa terpencil di Aceh, karena kita percaya bahwa anak-anak di dunia ini semuanya mampu jika diberikan kesempatan.

As the result, dua hari pelaksanaan pameran menjadi bukti bahwa anak-anak desa pun bisa tampil maksimal dengan berbagai karya luar biasa untuk ditunjukkan pada masyarakat umum bahkan di kota besar. Semoga, semakin banyak yang terbuka mata hati dan pikirannya bahwa setiap anak bisa mengembangkan kemampuan jika mendapatkan kesempatan. Selain itu, semoga semakin banyak yang menyadari bahwa tinggal di desa/kampung itu menyenangkan.

DSC_0054 DSC_0102 DSC_0208 DSC_0214 DSC_0222 DSC_0232 DSC_0274 DSC_0430 DSC_0480 DSC_0604 DSC_0675 DSC_0693 DSC_0714 DSC_0723 DSC_0733 DSC_0771 DSC_0783 (2) DSC_0792 DSC_0801 DSC_0805 DSC_0836 DSC_0867 DSC_0878 (2) DSC_0878 DSC_0888 DSC_0898 DSC_0899

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *