Sekilas Cerita Pustaka Cot Klieng

Ditulis oleh Husna 

Kegiatan belajar anak-anak di pustaka Klieng Cot Aron (Foto Walida)

Belajar tidak selamanya harus kamu lakukan di dalam kelas. Di awal aku menjajaki dunia kampus, kalimat ini merupakan kalimat yang paling membingungkan setiap kali aku mendengarkannya dari beberapa pidato dan orasi kakak-kakak senior yang mengajak berorganisasi dan aktif di kegiatan sosial. Sejauh ini, kalimat ini terus menjawab makna dirinya seiring aku melangkah dan mencoba berbagai hal. Salah satu jawabannya juga kudapat saat aku bergabung di 3R (Rumah Relawan Remaja) Aceh.

Saat aku menuliskan kisahku ini, belum lama memang aku bergabung menjadi bagian dari pustakawan Rumah Relawan Remaja (3R). Aku dengan berbagai kekurangan mencoba memberikan sedikit dampak kebaikan terhadap anak-anak di Pustaka Klieng Cot Aron Kajhu, Aceh Besar terutama anak-anak yang tinggal di sekitar perpustakaan 3R. Sedih sekali rasanya melihat anak-anak dengan semangat belajar yang membara tidak diberi fasilitas yang baik oleh negara yang katanya tanah negaranya adalah tanah surga. Bukankah surga adalah tempat yang memiliki nilai keindahan yang tinggi dan aman untuk di tempati serta tempat yang terpenuhi segala keinginan. Lalu mengapa ini berbanding terbalik. Ahh, Aku juga bingung.

Menghias Perpustakaan (Photo: Walida)

Pustaka Klieng Cot Aron secara geografis terbilang bukanlah daerah terpencil apalagi daerah 3T. Menurutku, kawasan ini malahan masih sangat dekat dengan ibukota provinsi Aceh. Perkiraan jaraknya kurang lebih 10 km dari pusat ibukota. Fakta ini sangat tidak cocok dengan kenyataan anak-anak di sana yang sebenarnya mereka cinta akan ilmu dan pengetahuan karena rasa penasarannya yang masih cukup tinggi. Namun, jadi benci dengan belajar dan membaca buku karena tidak terbiasa dengan itu. Pertama sekali aku datang ke pustaka ini tak banyak dari anak-anak yang berani menjawab dengan lantang ketika ditanya hal-hal sederhana seperti nama, nama panggilan, dan lainnya. Aku penasaran apakah mereka malu atau memang tidak berani. Beberapa kali pertemuan berlalu, aku dapat menyimpulkan bahwa mereka sebenarnya memang masih tidak percaya dirisaat berbicara bahkan ketika kuminta untuk membaca saja tidak berani dengan suara lantang. Setelah sebulan berlalu, anak-anak sudah berani menyampaikan bahwa mereka sebenarnya takut salah ucap, takut salah dalam menjelaskan, dan takut salah ketika bertanya. Menurutku, mungkin ini terjadi karena mereka pernah diremehkan atas pertanyaan yang mereka lontarkan, pernah ditegur atas kesalahan mereka dengan cara yang salah, dan mungkin masih banyak hal lainnya. Usahaku saat ini adalah meyakinkan mereka bahwa sesederhana apapun pertanyaan mereka tetap itu pertanyaan yang bagus, dan membiasakan mereka dengan suara yang bersemangat ketika ingin bercerita atau menyampaikan pendapat. 

Beberapa minggu yang lalu, aku mengajak anak-anak menggambar dan mewarnai bendera dari beberapa negara. Kami menggambar bendera Indonesia, Malaysia, Palestina, Amerika dan beberapa lainnya. Mereka sangat antusias ketika melihat betapa indahnya negara-negara yang sedang mereka gambar dan warnai benderanya melalui gambar-gambar yang kutunjukkan di layar smartphone yang gambarnya kuambil dari internet. Dalam hati aku berdoa dan berharap semoga suatu saat aku dan mereka bisa menjelajahi bumi Allah ini untuk mencari ilmuNya dan menebar kebaikan seluas-luasnya. Di akhir pertemuan kami hari itu, aku juga menyampaikan jika adik-adik ingin mengunjungi negara-negara yang indah itu, maka kita harus perlahan-lahan untuk belajar bahasa Inggris. Sebenarnya aku asal saja mengatakan perihal Bahasa Inggris ini, tidak bermaksud memerintah mereka harus belajar bahasa tersebut. Ternyata pada pertemuan selanjutnya dik Arif, salah satu anak yang paling sering datang ke pustaka dan paling cepat menangkap setiap pembahasan, bertanya padaku, “Kak, kapan kita belajar bahasa tu?” Aku pun bingung. “Hehe, bahasa Inggris loh kak,” lanjutnya. Aku tertawa dan ikut senang dengan semangatnya. Hari itu kami langsung memulai belajar praktik pengucapan sederhana dalam Bahasa Inggris sedikit demi sedikit. Mohon didoakan semoga suatu saat kami bisa lancar berkomunikasi dalam Bahasa Inggris ya.

Salam semangat dari kami di sini.       

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *