Kunjungan Pustaka Kampung Impian Bah dan Serempah, Ketol Aceh Tengah

Bersama anak-anak di perpustakaan Desa bah

Bersama anak-anak di perpustakaan Desa bah

Desa Bah dan Serempah kec. Ketol kab. Aceh tengah. Senin tepatnya tanggal 09 Oktober 2017 saya melakukan kunjungan ke perpustakaan impian di dua desa tersebut. Kunjungan kali ini berkaitan dengan kontrak kerja sama 3R dengan penjaga perpustakaan di desa Bah sekaligus melihat perkembangan perpustakaan selama 2 bulan terakhir dari kunjungan sebelumnya pada saat kegiatan Peace Camp 2017 di bulan juli.

 Kalimat “ apa kabar ? “ dari masyarakat dan “ kapan belajar ? “ dari anak-anak di desa tersebut menyambut kedatangan saya. Berada selama dua hari di sana tidak cukup bagi saya untuk menghilangkan rasa rindu akan senyuman keihklasan anak-anak dan rasa pahit manisnya kopi dari masyarakat di sana, walaupun di hari pertama saya sudah menghabiskan tujuh cangkir kopi yang di tawarkan ketika saya melakukan kunjungan silaturrahmi ke rumah-rumah masyarakat dan kepala desa, guna meminta pendapat mereka akan perkembangan perpustakaan impian kedepannya.

Menurut informasi masyarakat dan anak – anak, perpustakaan di desa Bah berjalan dengan semstinya walaupun pustakawannya mengalihkan tanggung jawabnya kepada ibu dan adiknya untuk menjaga perpustakaan dikarenakan dia harus pergi meninggalkan desa untuk ikut dengan suaminya.  Berhubung kontrak kerja dengan pustakawan yg bersangkutan selesai pada bulan ini jadi untuk sementara aktifitas perpustakaan di desa Bah dihentikan sementara sampai adanya pustakawan yang baru.

Bertolak belakang dengan kondisi di desa Bah.Desa serempah, di rumah seorang guru Sekolah Dasar yang kita titipkan buku-buku dan alat perlengkapan perpustakaan lainnya sembari menunggu kunjungan kita selanjutnya justru aktif dikarenakan inisiatif sang guru untuk tetap melanjutkan peminjaman buku terhadap anak-anak dan menggunakan alat-alat tulis lainnya untuk keperluan anak-anak di desa Serempah. Mengunjungi dan mendengar berita tersebut dari sang ibu guru menbuat saya kagum karena kepedulian yang dimiliki beliau adalah salah satu impian dari kita agar setiap pustakawan di desa-desa memiliki rasa kepedulian yang sama terhadap pustaka impian di desa mereka.  “ KEEP GOING BUK ” i love youu hahahaha…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *