Dengan membaca kita mampu menelusuri celah-celah dunia. Keterbatasan fisik tidak memungkinkan kita untuk melihat kehidupan dengan segala perbedaan dari berbagai penjuru. Membaca juga tergolong sebagai pondasi bagi seseorang untuk memperluas wawasan dan membangun empati terhadap sesama. Di era ini, kehidupan seolah-olah dituntun oleh kemampuan membaca untuk meningkatkan kualitas hidup baik dari segi fisik maupun psikologis. Membaca juga menjadi benteng agar orang-orang yang memiliki kepentingan tidak mudah masuk di wilayah kita untuk membodohi satu sama lain atau sampai melakukan tindakan penipuan.
Melihat situasi rumit kehidupan saat ini, maka muncullah berbagai ide sederhana untuk menciptakan perubahan terhadap diri sendiri maupun lingkungan
sekitar melalui program “ Pustaka Kampung Impian”. Pada program sebelumnya yaitu Peace Library, Rumah Relawan Remaja hanya fokus pada kegiatan yang mengarah pada kehidupan, keadilan dan perdamaian serta kegiatan sosial seperti membuat pustaka kecil di desa-desa. Kunjungan pustaka ini dilakukan setahun dua kali dengan jangka waktu tujuh hari. Dalam kunjungan itu kami membawa sejumlah buku baru berdasarkan permintaan anak-anak yang sudah bosan membaca buku yang sama. Selain itu, bentuk kegiatan ini juga mengajak anak-anak bermain sambil belajar, dan juga kegiatan seperti mewarnai, menggambar, dan menjaga lingkungan.
Namun melihat antusias dan semangat anak-anak yang begitu gigih membaca buku-buku di pustaka sambil mengeja, timbullah ide baru untuk membuat sebuah program “ Pustaka Kampung Impian” dengan jangka waktu yang tidak terlalu singkat. Pustaka Impian ini dapat dijadikan media belajar bagi masyarakat terutama anak-anak dan remaja dengan tujuan membangun pola pikir kreatif dan luas agar mereka memiliki tanggung jawab terhadap kampung mereka sendiri.
Selain itu, Pustaka Impian ini bertujuan memfasilitasi anak-anak dalam mengembangkan potensi dasar yang telah dimiliki, khususnya di bidang membaca dan menulis. Anak-anak yang belum bisa membaca dituntun untuk dapat membaca. Begitu juga dengan anak-anak yang sudah bisa membaca diarahkan untuk menulis karya-karya sederhana. Tahun ini, Pustaka Kampung Impian dilaksanakan di lima tempat yaitu desa Lapeng dan Rinon di Pulo Aceh, Aceh Besar, desa Bah dan Serempah di Ketol, Aceh Tengah, dan yang terakhir adalah desa Baling Karang, Aceh Tamiang. Kegiatan ini berlangsung setahun dua kali di masing-masing desa dengan jangka waktu satu bulan secara bergiliran. Bentuk kegiatan ini sangat sederhana dengan melibatkan guru impian yaitu sukarelawan Rumah Relawan Remaja dan masyarakat desa terutama anak-anak dan remaja. Seluruh karya anak-anak dalam kegiatan ini baik yang berupa gambar maupun tulisan akan dikumpulkan dan dijadikan buku pada akhir tahun nanti.
Karya anak-anak ini sebagai bentuk apresiasi untuk meningkatkan motivasi anak-anak agar terus berkarya dan mengembangkan bakatnya.
Belajar tentang alam dan kehidupan adalah suatu hal yang tergolong intim. Sebab kehidupan kita tidak pernah terlepas dari alam. Alam adalah faktor utama berlangsungnya kehidupan. Jika kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita selaku manusia yang saling membutuhkan. Maka dari itu, di setiap konten kegiatan dalam program Pustaka Kampung Impian selalu membicarakan tentang bagaimana hidup bersama alam dan di lingkungan masyarakat dengan tema “Kampungku Sayang”.
Kami berharap semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar. Meskipun tidak memiliki dampak besar bagi orang lain tapi setidaknya memiliki manfaat untuk diri sendiri dalam mengembangkan karakter agar lebih peduli terhadap sosial.