Pameran Karya Pustaka Kampung Impian tahun 2020 tidaklah sama dengan tahun-tahun sebelumnya karena Indonesia sedang dilanda Covid-19. Jadi, pameran dengan dasar physical distancing harus dilakukan mengingat karya anak-anak juga harus diapresiasi dengan cara yang lebih kreatif menyesuaikan kondisi yang terjadi.
Persiapan pameran virtual diawali pada awal bulan Juni dengan membagikan relawan kepada beberapa divisi, seperti divisi dekorasi dan pameran, humas, lomba, seminar dan dokumentasi.
Persiapan yang dilakukan pun harus disesuaikan dengan virtualitas pameran. Misalnya, pada divisi humas bertugas membuat strategi pemasangan iklan agar pameran dapat diakses oleh banyak orang, divisi perlombaan menyesuaikan lomba-lomba dengan virtualitas, divisi dokumentasi harus membuat pameran 3D agar bisa diakses oleh orang-orang yang ingin melihat pameran secara virtual reality. Begitupun divisi dekorasi yang harus mengatur karya sedemikan rupa agar perekaman karya bagus.
Pameran virtual ini selain memamerkan karya anak-anak desa secara virtual, juga akan ada webinar dan perlombaan. Tema pameran kali ini adalah Kampungku Sayang, sehingga perlombaan dan webinar yang diadakan semuanya berfokus pada kampung atau pendidikan di desa terpencil. Perlombaan yang diadakan berupa perlombaan fotografi yang menargetkan peserta dalam kategori umum, perlombaan puisi, storytelling, dan cerpen yang menargetkan peserta usia 9-16 tahun. Juri yang dipilih oleh divisi perlombaan semuanya berasal dari orang professional pada bidang perlombaan tersebut. Untuk saat ini, telah banyak karya yang masuk di tim perlombaan.
Webinar juga akan diadakan melalui zoom meeting dan live Instagram. Kegiatan webinar Rumah Relawan Remaja ini bekerjasama dengan Aceh Documentary. Webinar menghadirkan narasumber-narasumber yang juga pernah terjun dan memiliki wawasan mengenai pendidikan di desa terpencil, seperti Billy Mambrasar dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh. Webinar akan dibuat dalam dua sesi, yaitu sesi pertama pada tanggal 4 Juli dan sesi kedua pada tanggal 5 Juli 2020.
Pameran juka akan dimuat dalam artstep.com sehingga pengunjung bisa mengakses pameran secara virtual reality. Selain kolase karya, pengunjung dapat mengakses karya secara virtual reality melalui artspace.com.
Pengiklanan dengan strategi yang tepat sangatlah dibutuhkan untuk membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat sehingga praktik cerdas pendidikan di desa terpencil seperti yang dilakukan oleh 3R bisa tersampaikan lebih luas. Berbagai hal dilakukan untuk menarik peserta yang banyak agar karya anak-anak desa dapat diapresiasi sama besarnya dengan pameran sebelumnya.
Dekorasi juga bagian penting dalam pameran virtual ini. Apalagi, ini akan terkait dengan pengambilan video dan gambar yang bisa terus diakses dalam jangka waktu yang lama.
Begitulah persiapan pameran virtual. Kami berharap melalui pameran ini, karya anak-anak dapat diapresiasi dalam skala yang luas. Kami juga ingin mengedukasi orang-orang kalau pendidikan di desa terpencil harus diprioritaskan dan bukanlah sebuah kemustahilan untuk memulainya.
Ditulis oleh Rizka Malda