Rencana Repatriasi Rohingya Yang Gagal

 

Penulis membaca Majalah Tempo edisi 26 November-2 Desember 2018. Pada rubrik Internasional, mata penulis tertuju pada tulisan berjudul Mereka Menolak Pulang, dengan sub judul Bangladesh dan Myanmar gagal memulangkan pengungsi Rohingya.

 

Dilansir dalam tulisan tersebut bahwa pada Rabu dua pekan sebelum tulisan yang ditulis oleh Abdul Manan dan Mahardika Satria Hadi itu terbit, pasukan paramiliter sudah bersiaga di sejumlah kamp penampungan Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh. Ada 2.251 orang yang masuk daftar nama untuk dipulangkan ke Myanmar menggunakan empat truk dan tiga bus.

 

Pada hari yang telah ditentukan, tak satu pun pengungsi muncul. Menurut penulis, hal ini menjadi wajar karena rencana repatriasi tidak akan berhasil jika Rohingya tidak mendapatkan perlindungan internasional. Jika mereka kembali ke Myanmar, akankah mereka mendapatkan lingkungan yang aman? Apalagi meskipun mereka akan ditempatkan di rumah-rumah baru yang dibangun di Maungdauw, mereka tidak akan diizinkan bepergian keluar kota. Jika seperti ini, mereka akan terpenjara di negara sendiri kan?

 

Ditulis oleh

Rahmiana Rahman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *