RAMADHAN MEMBAWA BERKAH

penulis: Rizka Malda Phonna

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam yang mewajibkan umat muslim seluruh dunia untuk berpuasa, menahan diri dari nafsu sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Kondisi fisik selama Ramadhan tentunya sangat lesu karena tidak adanya asupan makanan ataupun minuman, namun hal ini tidak membuat para relawan Rumah Relawan Remaja (3R) menghentikan kegiatan mereka. Selama Ramadhan, para relawan melakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan menjahit sampai berdiskusi tentang financial literacy (manajemen keuangan). Kegiatan-kegiatan ini juga dilakukan dengan semangat yang sama seperti di bulan-bulan lainnya. Agar lebih jelas, saya akan menguraikan semua kegiatan-kegiatan tersebut.

  1. Kegiatan menjahit baju dari kain perca

Baru-baru ini, 3R berhasil meresmikan salah satu social entreprise yang bernama Greevi yang merupakan akronim dari Green Village. Tujuan utama Greevi adalah mengurangi limbah sampah, mulai sampah kertas hingga limbah pakaian. Saat ini, Greevi menjual tote bag yang terbuat dari kain perca dan pakaian kayak pakai, pot dari popok sekali pakai dan pembalut kain. Nah, menjelang Idul Fitri, tentu saja banyak sekali masyarakat yang belanja pakaian, bahkan tak jarang kalau jumlah pakaian yang mereka beli sudah melebihi dari yang dibutuhkan. Berdasarkan hal inilah, relawan 3R ingin mengkampanyekan kalau pakaian baru juga bisa dihasilkan dari pakaian bekas. Dibawah ini merupakan pakaian dari kain perca  yang berhasil dijahit oleh para relawan.

  1. Membuat eco-enzyme
Eco-enzym

Eco-enzyme merupakan cairan serbaguna yang terbuat dari fermentasi sampah organik. Cairan ini khususnya digunakan untuk membersihkan, mulai dari  membersihkan rumah sampai membersihkan air sungai yang tercemar. Mulanya relawan 3R mendapatkan materi eco-enzym ini dari salah satu ibu rumah tangga yang mempunyai misi untuk membersihkan sungai Krueng Neng, sungai lokal yang letaknya sangat dengan basecamp 3R. Misi ini tentu saja kami sambut dengan semangat, bahkan sampai sekarang kami sudah mulai untuk mengolah eco-enzym sendiri. Melalui Eco-enzyme ini,  kami berharap agar tidak perlu lagi membeli cairan pembersih yang tidak ramah lingkungan,  dan tentu saja  juga berharap agar dapat  membersihkan sungai Krueng Neng.

  1. Membuat sabun eco-friendly

Sabun pada umumnya terbuat dari deterjen dan paraben, dua bahan yang dapat merusak alam dan merusak kulit manusia secara perlahan. Nah, sabun eco-friendly merupakan sabun organik yang tidak mengandung kedua bahan ini. Dengan bimbingan salah satu relawan yang sudah pernah mendapatkan materi ini, relawan lain berhasil membuat tiga batang sabun dengan bahan minyak kelapa dan teh. Tentu saja, kita semua berharap melalui sabun eco-friendly ini. Setidaknya kita bisa membantu dalam meminimalkan krisis alam, walaupun dalam proses pembuatan sabun sendiri, air yang kita gunakan harus berupa  air murni seperti cleo (air kemasan). 

  1. Mengolah limbah kertas dan plastik

Dua kegiatan ini merupakan kegiatan reguler yang dilakukan oleh semua relawan 3R. Pengolahan limbah kertas sendiri sudah dilakukan semenjak peresmian Greevi. Hal ini dilakukan mengingat packaging Greevi memerlukan kertas sebagai kertas instruksi, tanda terima kasih, dan sebagai hadiah pengiring lainnya. Pengolahan plastik menjadi ecobrick sudah dilakukan semenjak tahun 2020. Merupakan pengetahuan umum, siapapun yang datang ke 3R harus membawa pulang kembali sampah plastik mereka karena relawan 3R sendiri tidak membuang atau membakar sampah plastik.

  1. Membuat Lemari

Kegiatan ini dilakukan oleh relawan agar dapat memperoleh kemampuan mandiri dalam mengolah kayu menjadi sebuah benda yang diperlukan. Selain hemat, kegiatan ini pada akhirnya juga dapat menjadi modal dalam meminimalisir penggunaan kayu baru untuk  mencukupi kebutuhan peralatan rumah tangga maupun kebutuhan lainnya.

  1. Community Sharing (Berdiskusi) mengenai Financial Literacy

Mengingat bahwa keborosan juga merupakan akar dari  seluruh budaya negatif yang ujung-ujungnya juga mencemari lingkungan, para relawan belajar bagaimana mengatur keuangan secara efektif dan efisien yang dapat memenuhi kebutuhan namun tidak pada keinginan. 

  1. Community Sharing mengenai Canva

Canva merupakan salah satu aplikasi yang sering digunakan sebagai alat editing unggahan media sosial, bahan presentasi, stiker, kaos dan lain sebagainya. Branding merupakan hal vital yang harus dilakukan oleh setiap relawan mengingat bahwa kegiatan positif yang kita lakukan bisa saja menular ke yang lainnya. Dengan kemampuan Canva, tentu saja postingan yang kita bagikan akan lebih menarik bagi masyarakat umum.

  1. Community sharing tentang Peran Ganda Perempuan

Salah satu prinsip komunitas 3R adalah menghargai hak asasi manusia. Seluruh relawan terus belajar memahami prinsip kesetaraan gender dan menolak misogini. Contoh sederhananya adalah kegiatan rumah tangga sehari-hari di 3R tidak dibagikan berdasarkan jenis kelamin. Misalnya, laki-laki dan perempuan semua mendapatkan jadwal memasak. Community Sharing ini semoga semakin meningkatkan kesadaran relawan dalam memahami kesetaraan gender. 

  1. Mulai dari aktivitas pembagian takjil sampai buka bersama.
pembagian takjil

Kegiatan berbagi merupakan kegiatan reguler yang kita laksanakan selama Ramadhan, mulai dari membagikan iftar, membagikan rantangan bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan, sampai berbuka puasa bersama.

Seluruh kegiatan ini membuat Ramadhan kami terasa lebih berarti. Apalagi saat seluruh relawan berkumpul di meja makan sambil menunggu waktunya berbuka dan waktu sahur. Ramadhan yang membuat hubungan kekeluargaan menjadi lebih dekat apalagi di bulan sebelumnya sebagain relawan harus ke desa, tapi di momen ini kami berkumpul sebulan penuh.. Sungguh, istilah “Ramadhan membawa berkah” tersebut sangat terasa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *