Hari ini adalah kunjungan ketiga saya ke desa Alue Keujreun, Sarah Baru. Sebagai pustakawan, saya bertugas membawa buku-buku bacaan untuk anak-anak program Pustaka Kampung Impian di salah satu desa yang berada dihulu sungai Kluet tersebut. Akses jalan yang sedikit sulit membuat tugas kunjungan ini dilakukan sebanyak dua kali dalam sebulan.
Untuk tiba di lokasi, saya harus menempuh perjalanan lebih kurang satu jam dari rumah saya yang berada di Kota Fajar, Aceh Selatan menggunakan sepeda motor, setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu mesin yang biasa disebut “stempel” selama lebih kurang dua jam untuk bisa tiba dilokasi.
Tidak bisa dipungkiri, kadang perjalanan yang lumayan panjang menimbulkan rasa lelah. Tapi, kelelahan yang dirasakan seketika berganti dengan rasa bahagia melihat wajah cerah anak-anak menyambut kedatangan saya. Tatapan mereka seakan-akan berkata “kakak si pembawa buku sudah datang.” Tentu itu menjadi penawar lelah yang sangat ampuh.
Biasanya, begitu melihat perahu yang saya tumpangi merapat ke dermaga, anak-anak segera menghentikan kegiatan mandi-mandi dan berhamburan mendekati. Dengan tubuh basah dan kedinginan, mereka segera mengiringi saya menuju ke rumah salah seorang perangkat desa yang saya jadikan tempat menggelar lapak buku. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu mereka berkumpul, hanya berselang lima belas menit mereka sudah berlarian dengan buku di tangan masing-masing. Anak-anak sangat bersemangat membaca dan meminjam buku, meski kadang mereka juga mengeluh buku-buku yang saya bawa sangat tipis. Mereka selalu berharap agar saya membawa buku-buku yang lebih tebal agar mereka bisa membaca dalam waktu yang lebih lama.
Sebagai pustakawan, saya merasa bersemangat dan bahagia karena menjadi bagian kecil dari usaha komunitas Rumah Relawan Remaja (3R) untuk menuntaskan dahaga anak-anak akan buku-buku yang baik dan mendidik.
Ditulis oleh Nurul Fitri Azlin