Siapa sangka awal tahun 2020 dimana banyak orang ingin memberbaiki kesalahan dan kegagalan mereka ditahun sebelumnya dan merajut banyak mimpi sebagai awal langkah baru untuk tatanan hidup yang lebih baik malah menjadi malapetaka yang menggemparkan seluruh penduduk bumi. Tahun baru yang bagi sebagian besar orang dijadikan sebagai semangat baru dalam melangkah ini malah hadir berbarengan dengan sebuah wabah penyakit yang sangat mengerikan dan tidak pernah terbayangkan oleh umat manusia sebelumnya.
Memang sebelum manusia dikunjungi oleh wabah mematikan ini, terdapat sejumlah penyakit yang telah terlebih dahulu meneror manusia. Sebagai gambaran saja, sebagaimana yang dikutip dari laman Minanews.Net, dalam kurun waktu dua dekade terahir beberapa virus telah menyerbu bahkan mengurangi populasi manusia. Diantara beberapa virus tersebut adalah:
Virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
Virus ini pertama kali ditemukan dan mewabah pada November 2002 di Provinsi Guangdong, China dan meluas hingga ke 26 negara dalam kurun waktu satu tahun dan telah mengakibatkan kurang lebih 800 kematian di seluruh dunia. Sars ini adalah virus yang berasal dari hewan seperti kalelawar yang menular ke hewan lainnya seperti kucing dan kemudian menular manusia melalui pernafasan.
Virus Mers (Middle East Respiratory Syndrome
Virus ini muncul pada tahun 2012 silam di Arab Saudi dan juga telah menyerang hingga 26 negara di seluruh dunia, bahkan menyebabkan kematian sebanyak 858 orang dengan 2.494 kasus.
Di penghujung tahun 2019, dunia kembali dihantui virus menakutkan yaitu virus corona yang pertama sekali muncul di Cina. Sebagaimana keterangan dari Wikipedia.org, corona berasal dari bahasa latin “corona” yang berarti “mahkota” atau “karangan bunga”. Penamaan ini sendiri didasarkan pada bentuk virus yang memiliki pinggiran proyeksi yang besar sehingga mengingatkan pada bentuk mahkota
Kumparannews.com menerbitkan sebuah artikel yang menyebutkan bahwa virus ini awalnya muncul di Hubei, Cina ini berpasien pertama seorang pria berusia 55 tahun baru setelahnya menyebar luas kedaerah lain.
Di Indonesia, virus ini pertama sekali dikonfirmasi kemunculannya oleh Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020 dengan kasus positif pada ibu dan anak yang diduga tertular dari warga negara Jepang. Sepanjang bulan maret, Kompas.com mengeluarkan artikel dengan tajuk “Rekap kasus Corona Selama Bulan Maret dan Prediksi Bulan April” jumlah kasus yang terjadi sejak awal diumukan sampai akhir Maret adalah sebanyak 1.528 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 136 orang dan pasien sembuh sebanyak 81 orang.
Corona kini menjadi perbincangan dan perhatian manusia di seluruh permukaan bumi sebab virus ini bisa saja menyerang siapa saja dari kalangan apapun. Berdasarkan jumlah kasus positif yang dilaporkan dari berbagai negara terjangkit, penyebaran virus ini berkembang sangat cepat. Bahkan dalam 24 jam saja angka kasus positif bisa bertambah dalam jumlah yang besar.
Gejala yang paling umum pada kasus COVID-19 ini adalah seperti demam, rasa lelah, batuk kering, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan bahkan diare. Gejala muncul secara bertahap dan bersifat ringan. Bahkan beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun. COVID-19 lebih rentan terhadap orang lanjut usia dan orang dengan kondisi pernah sakit sebelumnya. Virus ini juga dapat menular ke orang lain melalui percikan-percikan baik dari hidung atau mulut yang keluar saat batuk. Saat percikan ini menempel ke berbagai benda dan disentuh, selanjutnya orang yang menyentuhnya akan memegang mata, hidung dan mulut maka orang tersebut dapat dengan mudah terjangkit.
Namun demikian, kita tidak perlu terlalu khawatir sebab kita bisa mengurangi resiko terinfeksi dan penyebaran COVID-19 ini dengan beberapa langkah berikut;
- Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau cairan antiseptik berbahan alkohol.
- Menjaga jarak 1,5-2 meter di khalayak ramai, karena ditakutkan orang tersebut batuk atau bersin-bersin
- Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut karena dapat menjadi titik masuk virus ke tubuh saat tangan menyentuh percikan.
- Ketika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau menggunakan tisu.
- Saat tidak ada keperluan mendesak tetaplah berdiam diri di rumah, dengan tujuan mengurangi risiko terinfeksi virus.
- Hindari berpergian jauh atau tempat-tempat dimana COVID-19 menyebar luas.
- Jika demam, batuk atau kesulitan bernafas segera periksa ke Rumah Sakit.
- Yang paling penting juga adalah berdoa agar senantiasa dalam perlindungan Allah SWT.
Selain membawa duka, virus ini juga mengajarkan manusia tentang sebuah pesan berharga. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Allah tidak akan menguji atau mendatangkan musibah bagi hambanya melainkan ada hikmah dibaliknya. Dari virus ini kita bisa belajar bahwa manusia adalah makhluk yang sangat kecil dan tak berdaya tanpa pertolongan Allah. Oleh sebab itu, kita harus selalu berserah diri memohon perlindungan dari Allah. Disamping itu, semoga dengan virus ini kita bisa merenungi kembali kesalahan yang telah kita buat yang mungkin merusak bumi.
Ditulis oleh Nanda Rahmad