Catatan sharing literasi bersama Ridwan Alimudin, inisiator Perahu Pustaka.
Video berdurasi lebih dari 20 menit diputar sebagai pembuka sharing literasi oleh Ridwan Alimuddin di hari sabtu kemarin (7/3). Ridwan, demikian akrab disapa; merupakan inisiator Perahu Pustaka di Pambusuang, Kabupaten Sulawesi Barat yang mengembangkan literasi dengan mengunjungi pulau-pulau membawa berbagai macam buku menggunakan perahu. Selain itu, Ridwan juga merupakan seorang jurnalis, penulis, fotografer dan pembuat film documenter.
Setelah melihat video tersebut, para audiens yang hadir dalam sharing yang difasilitasi oleh Rumah Relawan Remaja terlihat semakin antusias. Hal ini terlihat saat moderator mulai membuka sesi pertanyaan. Beberapa orang langsung angkat tangan. Berbagai pertanyaan pun mengalir, misalnya tentang mempertahankan konsistensi membudayakan literasi, cara memulai membuka perpustakaan yang menarik orang-orang untuk terus membaca dan langkah-langkah menulis.
Ridwan pun menceritakan pengalamannya dalam mengembangkan Nusa Pustaka di Pambusuang. Di tahun pertama, Ridwan hanya mengizinkan orang-orang membaca buku di perpustakaan sembari melihat minat baca mereka. Sekarang, mereka bisa langsung pinjam dan mencatat nama mereka di buku peminjaman, meskipun dengan tulisan nama yang acak-acakan khas anak-anak. “Saya juga sering merubah merubah bentuk perpustakaan. Seperti sekarang, saya menambahkan boulder, sehingga anak-anak juga bisa menyalurkan energinya melalui aktifitas panjat tebing,” tuturnya.
Terkait menulis buku, Ridwan menjelaskan bahwa sebaiknya kita memiliki diferensiasi atau spesifikasi. Seperti saya yang suka meneliti, maka catatan saya pun menjadi penelitian sosial,” sambungnya.
Beberapa audiens pun Nampak masih ingin bertanya. Akhirnya, sharing yang rencananya hanya dilaksanakan dari pukul 14.00-16.00, dilanjutkan lagi setelah sholat ashar dan berakhir pukul 17.00.
Dalam pemaparannya di sesi kedua, Ridwan juga menjelaskan cara bergabung di jejaring pustaka bergerak sehingga memungkinkan komunitas baca mendapatkan kiriman buku gratis setiap bulannya. Tentu saja, gerakan ini menjadi bagian dari membudayakan gerakan literasi yang semakin hari semakin berkembang.
Pada akhirnya, dalam membudayakan gerakan literasi butuh keinginan yang berwujud gerakan, meskipun dimulai dengan gerakan kecil. Yang diperlukan selanjutnya adalah berjejaring lalu dipertahankan dengan konsistensi.
Selamat membudayakan literasi
Selamat menjaga konsistensi