Ditulis oleh Kasumah
Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kalimat di atas? Kenapa kita harus mengelola keuangan dengan baik? Sebagian dari kita bahkan agak asing dengan masalah pengelolaan keuangan meskipun dalam setiap lapis kehidupan, uang adalah sumber utama alat tukar menukar.
Di sesi kali ini, saya berkesempatan mewakili Rumah Relawan Remaja (3R) mengikuti Financial Literacy Training untuk lebih memahami tentang pengelolaan keuangan. Kegiatan yang diselenggarakan oleh KamiKita ini berlangsung selama 3 kali pertemuan, yaitu pada tanggal 24 Februari, 3 hingga 10 Maret. Sebenarnya untuk mengikuti pelatihan ini, dibutuhkan waktu yang lebih lama sehingga beberapa masalah keuangan dikerucutkan agar lebih mudah dipahami.
Hal pertama yang perlu kita tekankan sebelum menjadi pengelola yang baik adalah “semua ini hanya titipan dari Allah yang akan saya pertanggungjawabkan.” Dengan begitu, kita sadar betul bahwa mengelola keuangan juga menjadi bagian dari pertanggungjawaban kita nantinya.
Untuk menjadi pengelola keuangan yang baik, mulailah dengan mengubah pola pikir! Anda harus percaya bahwa mengelola keuangan tidak hanya bisa dilakukan oleh mereka yang lulusan akutansi saja. Dengan memperbaiki pola pikir kita, kemampuan akan menjadi pendukung karena hal ini bisa dipelajari. Namun jika Anda tidak mengonsepkan di kepala bahwa Anda bisa menjadi pengelola keuangan, maka sekali pun Anda lulusan ekonomi dengan nilai yang sempurna, Anda tidak akan pernah menjadi pengelola yang baik.
Setelah dengan pola pikir, kemudian Anda harus mencatat semua pemasukan dan pengeluaran! Lakukan juga financial cek-up sebulan sekali agar tahu bila ada kebocoran di pohon keuangan.. Bila dalam bulan ini Anda terlalu banyak mengeluarkan uang, artinya Anda harus memotong pengeluaran dan belanja dengan bijak.
Ingat, mencatat bagian terkecil akan berpengaruh terhadap neraca keuangan Anda! Jadi sangat dianjurkan mencatat pengeluaran kecil seperti parkir. Bila ingin lebih praktis, sekarang Anda bisa menggunakan aplikasi untuk mencatatnya di smartphone. Lakukanlah setiap hari!
Kenali situasi dengan membuat pohon keuangan, dimana akar menjadi sumber pemasukan Anda. bisa dari gaji, uang saku, bonus, asset dan honor. Kemudian pada bagian daunnya adalah pengeluaran Anda. Tentu saja, pengeluaran harus disesuakan dengan pemasukan. Kondisi ketika jumlah pengeluaran lebih besar dari pemasukan tentu sangat tidak baik. Kondisi pemasukan sama dengan pengeluaran juga sangat tidak baik. Kondisi baik terjadi ketika pengeluaran kurang dari pemasukan.
Sudah tahu sistem amplop?
Ini salah satu cara untuk strategi pengeluaran. Ini dilakukan dengan memasukkan uang ke dalam amplop sesuai kategori untuk menjaga keuangan tetap stabil. Sistem ini juga membantu dalam mengetahui penggunaan uang. Di sesi pelatihan ini, saya mendapat banyak pemahaman tentang literasi finansial yang tentu tidak hanya berguna untuk pengembangan personal saya, tapi juga pengembangan professional saya sebagai relawan 3R. Di sini pun saya juga mengetahui bahwa indikasi dari negara mandiri adalah masyarakatnya memiliki pemahaman untuk mengelola keuangan pribadi. Selain itu, menjadi pemahaman penting bahwa pemahaman literasi finansial ini akan mengarahkan kita untuk menggunakan uang sesuai kebutuhan, bukan keinginan.