Harapan untuk Sebuah Pendidikan

Desa Serempah dihuni oleh 115 kepala keluarga. Ada bangunan Sekolah Dasar yang dengan 47 siswa, 4 guru dan seorang kepala sekolah. Informasi ini saya dapatkan dari salah seorang guru di sekolah tersebut.  Melihat foto bangunan sekolah yang cukup berbeda dari beberapa tahun lalu daridokumentasikan oleh tim Rumah Relawan Remaja (3R) menunjukkan kemajuan dari segi infrastruktur. Namun, sekolah ini masih kekurangan fasilitas baik untuk guru maupun untuk siswa-siswinya.

Sekitar seminggu di sini membuat saya melihat pendidikan di pelosok Aceh Tengah ini kurang perhatian. Masih banyak anak yang terlihat sulit untuk membaca, entah itu kurang perhatian dari guru atau keluarga yang tidak membimbing mereka untuk belajar membaca. Fakta ini saya temukan selama bermain dan belajar bersama anak-anak di desa Serempah ini. Saya pun teringat zaman saat saya SD. Jika ada seorang siswa yang tidak bisa membaca maka tidak bisa untuk naik ke kelas berikutnya. Tapi, saya bingung mendapati beberapa kondisi di daerah pelosok yang pernah saya kunjungi. Beberapa anak tidak bisa membaca, tapi naik kelas hingga ke kelas 6.

Berbagai kegiatan di Program Pustaka Kampung Impian (PKIP) kami susun dengan berbagai metode menarik. Para relawan mencoba mengaplikasikan dengan cara terbaik dengan berbagai harapan, salah satunya memberi semangat anak-anak di berbagai desa, termasuk di desa Serempah ini

* * *

Sebagai relawan 3R, saya terus berharap bahwa keberadaan program PKIP 3R ini bisa terus ada untuk memfasilitasi anak-anak di berbagai desa, untuk belajar dan bermain bersama para guru impian yang hebat, untuk mengembangkan keinginan belajar anak termasuk belajar membaca.

Saya juga berharap bahwa semua orang memahami bahwa ia bertanggungjawab pada proses pendidikan karena pendidikan bukan hanya tanggung jawab dari dinas pendidikan, para guru, pun para orang tua.

Ditulis oleh Ario Adli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *