Senin (9/10), para relawan berdiskusi tentang konflik yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan. Pembahasan ini diambil sebagai tema pada Community Sharing 3R, sebuah kegiatan rutin Rumah Relawan Remaja (3R) untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan para relawan pada berbagai isu sosial.
Pemantik diskusi kali ini adalah Kasumah (relawan 3R). Kasumah memaparkan bahwa konflik antara Armenia-Azerbaijan sudah terjadi sejak seluruh kawasan tersebut masih dikuasi oleh Bolshevik pada 1920-an. Saat itu masih dibawah kekuasaan kekaisaran Rusia, sehingga gesekan kedua negara ini masih bisa dikendalikan. Lanjutnya, di tahun 1988, orang Armenia dan Azerbaijan saling menikah namun perpecahan mulai terlihat. Tidak hanya desa yang terpecah, keluarga pun ikut terpecah.
Di tahun 2008-2011, terjadi baku tembak, militer Armenia menuduh Azerbaijan mencoba memanfaatkan kerusuhan yang terjadi di negara itu. Sementara Azerbaijan menuduh pemerintah Armenia berusaha mengalih perhatian masyarakat dari kerusuhan dalam negeri dengan urusan di perbatasan. Tahun 2010 terjadi lagi saling tembah. Dalam insiden itu, Azerbaijan menuduh pasukan Armenia melepaskan tembakan ke posisi Azerbaijan di pos dekat desa Tap Qaraqoyunlu.
“Sharing informasi” yang dilakukan hari itu dilanjutkan dengan diskusi tentang kondisi terkini dari kedua negara tersebut. Selain itu, diskusi berlanjut tentang dampak perang yang merugikan banyak pihak hingga memaknai perdamaian di kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga semakin membuka pikiran kita untuk mendiskusikan tentang berbagai ketidakadilan yang terjadi di berbagai tempat.