Bangkitlah Dengan Kuat Senyuman Anak-anak yang Menguatkan di Desa Salua

DSC_0048

Teriakan beberapa anak yg mengatakan “kak, jangan pulang, jangan pulang!” dan beberapa warga mengucapkan hati-hati dan terimakasih menjadi kata-kata perpisahan pada hari itu saat Tim Trauma Healing yang merupakan gabungan relawan 3R, SIGi Makassar dan The Frontiers akan meninggalkan Desa Salua menuju pulang ke Makassar.

Meskipun terbilang singkat, antusias anak-anak sangat tinggi mengikuti seluruh rangkaian kegiatan baik di pagi hari maupun sore harinya, bahkan di hari terakhir kegiatan Trauma Healing.

Di hari perpisahan tersebut (7/11), tim membagikan bingkisan yang berisi tas dan alat tulis untuk 188 orang anak anak SD Salua dan 12 untuk anak TK salua.

Tim juga melakukan aktivitas bermain bersama dan makan bubur kacang ijo bersama warga di sekitar. Malam harinya, diadakan nonton film bersama yang sangat ditunggu oleh banyak orang. Film yang diputar merupakan film dokumenter selama aktifitas tim selama di Salua. Senyum dan tawa lagi-lagi terlihat dari wajah-wajah anak-anak ketika melihat dirinya ada di dalam film tersebut. Hingga film berakhir, warga masih enggan beranjak dari tempat duduk mereka. Hingga hujan turun dan membubarkan semua warga malam itu.

* * *

Selama saya di berada di Sulawesi Tengah melaksanakan kegiatan sejak tanggap darurat hingga “trauma healing,” berbagai hal saya dapatkan. Banyak juga pelajaran yang saya dapat dan itu mengajarkan saya untuk selalu bersyukur dalam hal apapun.

Ketika saya melihat tangisan sepasang suami istri yang anak dan ibunya diangkat dari reruntuhan rumah dengan alat berat di hari ke sepuluh setelah gempa, mendengar cerita seorang bapak dan ibu dengan 2 anaknya yang melihat rumahnya hancur oleh gelombang tsunami dan membuat mereka harus lari ke gunung dan terpisah dengan anaknya serta berbagai pengalaman di desa salua tempat dimana bukan hanya gempa yang menghancurkan desa ini, tapi juga banjir bandang yang setiap saat menghantui kehidupan masyarakat membuat saya paham tentang manusia hanya bisa terus berdoa kepada Sang Pencipta dan mengupayakan yang terbaik.

Terima kasih Salua, teruslah bangkit dengan kuat seperti senyuman anak-anak yang menguatkan di sana.

Ditulis oleh Ihsan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *