Aceh Peace Camp 2018, Membentuk Rindu dan Diri yang Baru Dalam Seminggu

Aceh Peace Camp 2018

Aceh Peace Camp 2018

Aceh Peace Camp sebagai kegiatan tahunan komunitas Rumah Relawan Remaja (3R) sudah dilakukan selama 21 kali. Tahun 2018, Peace Camp (PC) kembali mengumpulkan 35 orang sebagai relawan kegiatan.

PC yang dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni-15 Juli 2018 diawali pembekalan orientasi fisik dengan pendakian ke gunung Cot Tulo Po. Pendakian ini menjadi tempat perkenalan bagi sesama relawan untuk mempelajari tentang karakter-karakter orang dan belajar menurunkan ego agar dapat bekerjasama dengan baik nantinya. Setelah orientasi fisik, diadakan orientasi kurikulum sekaligus perkenalan Peace School sebagai salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan selama PC. Peace School bertemakan “Kampungku Sayang” dengan 6 topik berorientasi pada pelestarian kampung dan pentingnya menjaga alam.

Peace School yang dilakukan selama 6 hari, dengan cara bermain dan belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan baik bagi relawan serta anak-anak di berbagai desa. Topik 1 pada Peace School membahas tentang Kita Semua Bersaudara yang berfokus pada persaudaraan di dalam masyarakat desa. Topik 2 tentang Hidup Sehat yaitu menjelaskan pentingnya makan sayur dan buah untuk tubuh yang sehat dan pemanfaatan lahan disekitar rumah untuk menanam sayur. Air Sahabatku menjadi topik 3 yang membahas tentang pentingnya air dan cara menjaga air agar berfungsi tetap baik bagi manusia. Topik 4 yaitu Jelajah Kampung, mengajak anak-anak untuk lebih melihat keindahan desa atau kampung mereka sehingga diharapkan dapat meningkatkan kecintaan mereka pada desanya. Topik 5 Sampah itu Berguna dengan fokus pada kegiatan daur ulang sampah botol menjadi hiasan gantung yang indah. Diakhiri dengan Harapan untuk Kampungku sebagai topik 6 dan bermain olahraga tradisional sebagai penutup kegiatan bersama anak-anak.

Relawan-relawan PC terlihat sangat bersemangat untuk penempatan di 5 desa terpencil di provinsi Aceh, yaitu desa Lapeng dan Rinon di Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, desa Bah dan Serempah di Kabuparen Aceh Tengah serta desa Balingkarang di Kabupaten Aceh Tamiang.

Para relawan mengaku sangat excited dengan program ini, terbukti dengan banyaknya pendaftar yang masuk meski akhirnya hanya 35 orang yang dapat mengkuti seluruh rangkaian kegiatan. Dua orang peserta termuda yang baru saja menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas menjadi bukti bahwa semangat pemuda Aceh telah bangkit untuk memberikan kontribusi nyata pada daerahnya. “Saya suka berbaur dengan adik-adik di desa, dimana saya bisa berbagi pengetahuan kepada adik-adik disana, meluhat semangat mereka dalam belajar serta saya juga bisa belajar banyak hal baru seperti budaya bahkan kehidupan sehari-hari masyarakat desa”, kata Rindu salah satu relawan termuda PC tahun ini.

Belajar hidup bersama, berdamai dengan diri sendiri dan bijak memanfaatkan alam menjadi pelajaran tersendiri bagi para relawan. Seperti yang dituliskan oleh salah satu peserta dalam akun instagram @nindimutiara, “Kali kedua mengikuti kegiatan ini. Alasannya karena ada rindu yang harus dituntaskan. Sepertinya itu alasan yang keliru, bukannya menuntaskan rindu malah menimbulkan rindu yang baru. Tim yang berbeda dari tahun lalu mengajarkan saya untuk saling menghargai pendapat, berkomunikasi dengan baik dan saling percaya. Agar terciptanya tim yang kompak, harmonis dan nyaman. Setiap pagi diawali dengan breifing untuk mempersiapkan kegiatan disiang hari bersama dengan anak-anak di desa Baling Karang. Sorenya melihat betapa indah pegunungan, sungai dan desa sambil menikmati cemilan. Malam hari kami mengevaluasi kegiatan untuk hari esok yang lebih baik. Kegiatan itu terus kami lakukan selama satu minggu. Hingga akhirnya kami kembali dari desa dengan membawa sejuta pelajaran dan rindu yang semakin sulit dituntaskan”.

Bahagia adalah ungkapan akhir dari pelaksanaan Peace Camp 2018. Ketika menyadari bahwa banyak pribadi baru yang terbentuk dalam seminggu serta kerinduan yang menunggu untuk bisa kembali dipertemukan. Sebagai koordinator, saya merasa puas dan bangga untuk semua usaha yang dilakukan bersama dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan PC 2018. Kini, meski kegiatan selesai, persahabatan dan kekeluargaan yang terbentuk karenanya tak akan pernah usai. Bahkan dengan semangat menanti untuk kembali mengukir kenangan-kenangan bersama lagi.

 

Ditulis oleh Nourica

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *